Perkembangan
Agama Buddha Di Korea Dan di Jepang
AGAMA
BUDDHA DI KOREA
https://www.facebook.com/pages/Agama-buddha-di-korea/141940052572836?rf=240840909303701 |
Sebelum kedatangan agama Buddha, agama primitive di Korea menganggap langit sebagai tuhan yang paling agung, yakni sesuatu yang melebihi segala hal.selain itu, Shamanisme juga berakar mendalam bagi warga Korea sebagai kepercayaan rakyat
Sejarah
Buddha di Korea
Agama
Buddha di Korea dikenalkan pada tahun 372 M pada periode pemerintahan kerajaan
Geguryeo oleh seorang Biarawan bernama Sundo yang berasal dari dinasti Qian-Qin
di Cina. Selanjutnya 12 tahun kemudian agama Buddha diperkenalkan oleh BIkhsu
Marananda dari asia tengah. Sampai abad ke-6 para biarawan dan pengrajin
berimigrasi ke Jepang dan membawa kitab-kitab suci dan artefak-artefak untuk
membentuk dasar dan terciptanya kebudayaan Buddha disana.
Kedudukan
Korea pada sejarah agama Buddha terletak pada kedudukannya sebagai jembatan
penyebrangan agama Buddha dari Cina ke Jepang. Masa keemasan agama Buddha di
Korea terjadi ketika Dinasti Wang, yakni pada abad ke-11. Dibawah perlindungan
kerajaan, banyak kuil dan biara
dibangun
dan jumlah pemeluk agama Buddha meningkat secara tetap. Pada Dinasti Silla
Agama Buddha diresmikan sebagai agama Negara Korea yaitu pada tahun 668 dimana
pada saat itu sluruh semenanjung Korea berhasil disatukan. Selama pada Masa
Dinasti Silla dan juga Dinasti Koryo, yakni
sampai
abad ke 12 agama Buddha berkembang sebagai agama untuk masyarakat awam. Agama
Buddha di Korea menganut Buddha Amitaba.
B.
Agama Buddha di Jepang
http://wwwyaindra.blogspot.com/2012/04/buddhism-in-japan.html |
Sebelum
Buddha Masuk, Kaisar pertama Jepang yang bernama Jimu Teno (kepala suku
Yamato), sepakat untuk memeluk agama Shinto. Simbol yang melekat pada kekuasaan
suku Yamato adalah cermin, permata dan pedang yang dilambangkan sebagai
matahari, bulan dan kilat. Barula antara abad
ke-3
dan ke-6 jepang mulai menerima pengaru keagamaan dari luar khususnya korea,
karena pada saat itu Jepang bermaksud untuk membentuk sebuah aliansi kedua
Negara antara Jepang dan Korea.
Pada
tahun 604 M tepatnya pada masa pangeran Shotoku agama Buddha telah memasuki
istana dengan kata lain Buddha menjadi agama Negara dan pada tahun 607 M
klenteng pertama didirikan di Horyuji. Selanjutnya pada periode Asuka (592-628)
masyarakat jepang berlomba-lomba mendirikan
klenteng
dan dapat dikatakan semua golongan masyarakat yang terpandang memeluk agama
Buddha. Dan pada pemerintahan Nara (710-784) agama Buddha berkembang pesat.
Pada periode Nara ini ditandai dengan munculnya beberapa sekte dalam agama
Buddha di Jepang yaitu :
Kelompok
Mahayana
- Kegon
- Sanron
- Hosso
Aliran
Theravada
- Jojisu
- Kusha
- Ritsu
Memasuki
abad ke-13 M, karena terjadi gejolakan perselisihan dan perebutan antara
penguasa Negara, maka munculah beberapa sekte di Jepang seperti :
Sekte
Zen merupakan buah jalur asal dengan ajaran Boddhidarma, yang bertujuan untuk
memindahkan pikiran Buddha secara langsung kedalam pemikiran pemeluknya bahwa
pencerahan hanya diperoleh melalui pikiran Intuitif.
- Soto Zen
- Rinzai Zen
2.
Sekte Amida
sekte
amida dikenal juga dengan sebutan ‘tanah suci’ yang mengemukakan ajaran
keselamatan dengan cara mempercayai kepada Buddha secara mutlak dan
dengan menyebut amida seeorang akan mendapat keselamatan. Objek
pemujaannya adala patung Amida Buddha, serta dilengkapi dengan patung Bodisatva
Kwan On yang melambangkan kemurahan, dan patung deiseishi sebagai
lambing kebijaksanaan.
3.
Sekte Nichiren Sozu
Sekte ini didirikan oleh nichiren mempunai
ideology yang ingin mengembalikan agama Buddha kepada bentuknya yang murni yang
akan dijadikan sebagai perbaikan bagi masyarakat di jepang. menolak
ritualisme dan sentimentalisme sekte Amida, Melawan semua kesalahan,
agresif, dan bersifat eksklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar